Ada yang bilang bahwa hidup ini adalah pilihan, hidup adalah memilih, atau jangan hidup jika tidak memilih, apalahh itu pribahasanya. Dilematis adalah keadaan dimana seseorang merasa bingung atas apa yang akan dipilihnya biasanya terdiri dari lebih dari dua pilihan atau antara menjawab "ya" atau "tidak". Kondisi ini memang tidak bisa dipungkiri dari hidup.
Seperti sepele, tapi hal ini sesungguhnya sebuah "penderitaan psikologis" bagi si empunya masalah. Rarieut tea lahh,, gak enah hati lah, bete lah, dan segala bentuk bad mood lain efek dari penyakit dilematis.
Penderita dilematis bukan berarti "penyakitan jiwanya", penderita dilematis juga bukan berarti seseorang yang plin-plan, ling-lung, tidak punya pendirian, de el el. Tapi itu adalah bagian dari kebenaran filosofi atau peribahasa tadi. Dalam agama Islam juga mengajarkan untuk solat istikhoroh buat seseorang yang memang bingung dengan apa yang akan dipilihnya, itu menunjukkan bahwa kondisi tersebut adalah dilematis.
Haduuhh... Yang hanya dibutuhkan bagi si penderita adalah motivasi, nasihat yang tidak bersifat menggurui, dan yang terpenting adalah berdoa sm Allah agar diberi jalan yang terbaik bagi semuanya.
Si penderita ini biasanya tidak bisa memutuskan hal yang dibingungkannya karena:
1. Memikirkan kepentingan diri sendiri dan orang lain didalamnya
2. Tidak berani mengambil risiko
3. Menunggu sesuatu yang belum jelas kepastiannya, atau
4. plin-plan beneran atau tidak punya pendirian akut.
Yang hanya bisa menolong si penderita biasanya adalah orang-orang yang tidak memihak pada pilihan apapun, orang yang tidak memasukan kepentingan pribadi didalamnya ketika memberikan nasihat kepada si penderita, atau kadang orang yang sudah berpengalaman dalam masalah tersebut. Tapi kadang si penderita dilematis tidak menemukan orang tersebut dan menemukan orang yang salah sehingga terjeerumus karena mengambil pilihan yang salah.
Tidak bisa kita hidup tanpa memilih...
#tulisan ini bukan kajian psikologi yah, cuma pengalaman pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar